Monday, 25 May 2020

Adab dalam Berdoa

Tata cara dalam berdoa sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin adalah sbb:

1. Pilih Waktu yang Mulia dan Utama.

Terdapat beberapa keterangan mengenai waktu yang mulia untuk berdoa yaitu:

  • Sepertiga malam terakhir
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘" (HR. Bukhari & Muslim)
  • Saat berbuka puasa bagi orang yang berpuasa
"Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban)

    • Malam Lailatul Qodar pada Bulan Ramadhan
    "Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? 
    Beliau bersabda: Berdoalah:
    اللهم إنك عفو تحب العفو فاعف عني
    Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni ["Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku"]" (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah)
    • Hari Arafah
    "Doa yang terbaik adalah doa ketika hari Arafah" (HR. At Tirmidzi)
    • Pada saat Adzan
    "Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang" (HR. Abu Daud)

    • Antara Adzan dan Iqamah
    "Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak" (HR. Tirmidzi)
    • Hari Jumat
    Rasulullah SAW menyebutkan tentang hari Jumat kemudian beliau bersabda: "Di dalamnya terdapat waktu. Jika seorang muslim berdoa ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta’. Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut" (HR. Bukhari, Muslim)
    • Ketika Hujan Turun
    "Doa tidak tertolak pada 2 waktu, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR Al Hakim)

    • Bersujud ketika shalat
    "Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu" (HR. Muslim)


    2. Membaca doa penuh harap agar dikabulkan, khawatir jika tidak diperkenankan, khusyuk, dan meendahkan hati dengan suara yang lembut

    "Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas" (QS. Al A'raf ayat 55)

    3. Doa dibaca berulang-ulang untuk menunjukkan kesungguhan dan sangat membutuhkan, mengangkat kedua belah tangan, dan menyapukan kedua belah telapak tangan di akhir doa. 

    "Jika (seseorang) mengulurkan (mengangkat) tangannya pada saat berdoa maka (doanya) tidak akan dikabulkan hingga ia mengusapkan (tangan) ke mukanya" (HR. At-Tirmidzi)

    4. Susunan doa biasa dan sederhana, sopan, tepat mengenai sesuatu yang dipintanya.
    Akan lebih afdhol jika menggunakan doa-doa yang ada di dalam Al-Quran atau doa-doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW, yang sesuai dengan hajat atau permintaan kita.

    5. Memulai dan mengakhiri doa dengan pujian-pujian kepada Allah SWT dan membaca shalawat kepada Nabi. Urutan dalam berdoa adalah sbb:
    • memuji Allah terlebih dahulu
    • bershalawat kepada Nabi SAW
    • memanjatkan doa yang diinginkan
    • menutup dengan shalawat dan sanjungan pada Allah SWT.
    "Sesungguhnya doa itu diam antara langit dan bumi, tidak naik ke atas hingga engkau bershalawat pada Nabimu shallallahu ‘alaihi wa sallam" (HR. Tirmidzi).

    6. Berobat diri sebelum berdoa dan menghadapkan diri kepada Allah SWT.
    Salah satu sebab dikabulkannya doa adalah seorang hamba mendahulukan taubat dari seluruh dosa-dosanyamengakui dosa-dosanya dan kesalahannya, serta menyesali dosa dan kesalahannya, karena bertumpuknya dosa, serta banyaknya kemaksiatannya merupakan sebab tidak dikabulkannya doa.

    "Kemudian beliau (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) menyebutkan seseorang yang lama berpergian jauh, acak-acakan rambutnya dan berdebu. Dia mengangkat kedua tangannya ke atas: ‘Ya Rabbi…Ya Rabbi…’, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, badannya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa terkabulkan?" (HR. Muslim).

    No comments:

    Post a Comment